Oleh : Rita Susanti ,S.Pd
SMPN 3 Sumbawa Besar
Pendidikan pada faktanya selalu tidak memiliki ruang dan
kamar yang pas untuk berhenti dan untuk cukup dibicarakan.Pendidikan akan
selalu bermetefosis secara dinamik ,di sela - sela tuntutan perubahan zaman dan
kebutuhan .Selayaknya pendidikan, dengan
roh dan filosofi yang ada di dalamnya, maka ia akan sulit tersumbat oleh ruang
dan waktu.Realitas itu akan selalu bergerak,dalam ubahan dan gubahan yang
banyak perspektif yang multilatral.Sehingga kemudian akan ada hipotesis
,diskusi ( kajian ),ada penyempurnaan ( inovasi ),dan pencarian bentuk karekter
( formulasi ) dan sebagainya .
Pendidikan yang kita simpulkan baik hari kemarin , belum tentu
baik hari ini .Dan pendidikanyang kita konsumsikan bagus saat ini belum tentu relevan untuk masa yang akan datang, dan
begitu seterusnya dalam siklus yang kontinu .Oleh sebab itu , ada yang
mengatakan pendidikan yang baik itu adalah relatif ,karena akan sangat
tergantung konteks dan perspektifnya .
Pencarian bentuk karekter ( formulasi ) yang di bentuk pada diri anak dalam
kehidupan sehari – hari , yang diharapkan akan tertanam pada sifat dan karekter
anak .
Nilai – nilai karekter yang akan
kita bentuk pada diri anak , sudah mulai
terkikis bahkan hampir sama sekali anak tidak menghargai ,menghormati, bahkan
acuh tak acuh terhadap teman,orang tua,keluarga maupun guru ( pendidik ). Jika diamati kehidupan
anak-anak sesuai dengan nilai-nilai karekter yang diinginkan sekarang sangat
berbeda sekali dengan nilai-nilai karekter anak pada kurikulum sebelumnya
.Walaupaun memang diakui ,masih ada celah akademik bagi guru ,orang tua ,maupun
anak untuk memperbaiki nilai-nliai karekter tersebut .
Penerapan nilai- nilai karekter yang akan kita tanamkan pada anak harus secara
kontinu dan bertahap .Itu semua berawal dari eksistensi guru ( pendidik )
sebagai pilar penting penyelenggaraan pendidikan, dan pembelajaran adalah salah
satu domain kompleks pendidikan yang tidak berdiri sendiri . Identitas guru
adalah identitas yang selalu sarat dengan tema dan karekter.Membangun bangsa
yang kuat di mulai dari manusia ( human resource ) yang berkualitas yang
memiliki nilai-nilai karekter yang ditanamkan sejak dini .
Maka , rumus pemenuhan syarat
kualitas manusia itu ,jika dianalisis dan disimpulkan adalah melalui pendidikan
yang baik dan serius, dan itu hanya bisa diwujudkan dari guru yang berkomitmen
, berdedikasi , berkompetensi tinggi .Pertanyaan dasarnya adalah adakah wujud individu
dan komunitas guru yang semacam itu kita miliki saat ini dengan menanamkan nilai-nilai karekter pada
anak yang akan tampak pada implementasi sikap anak dalam kehidupan sehari-hari
? .
Jika diamati kehidupan anak-anak di sekitar kita dalam struktur demografi indonesia , maka banyak ditemui bahwa di lingkungan sekolah misalnya masih
banyak anak yang kurang disiplin dalam berpakaian,berprilaku semaunya
,kurangnya rasa hormat kepada guru ,anggapan mereka guru yang mengajar di kelas itulah guru yang
harus di hormati , guru lain yang tidak mengajar di kelas acuh bahkan sama
sekali hanya di lihat sebelah mata .
Lingkungan keluarga misalnya banyak
sekali kita temui nilai-nilai moral pada anak mulai terkikis ,bahkan sama
sekali diabaikan. Contoh kecil jarang
sekali kita temui anak memberikan salam
saat masuk ataupun keluar rumah, memberikan salim saat akan berangkat ataupun
pulang sekolah,kurangnya rasa hormat kepada orang tua karena menganggap dirinya
harus gaul,kren,dan takut ketinnggalan zaman.Sehinnga nilai-nilai kesopanan
dalam bertindak dan berpenampilan sudah terkikis bahkan diabaikan.
Lingkungan masyarakat, banyak anak
kita temui bermain di warnet, playstation , kebut-kebutan di jalan dan
sebagainya yang dapat kita temui dalam
kehidupan kita sehari-hari .Indikator-indikator tersebut akan tampak pada sikap dan karekter anak yang
nantinya akan membentuk kepribadian yang tidak selaras dan serasi sesuai tuntutan zaman .
Yang menjadi pertanyaan besar saat
ini , siapakah yang bertanggung jawab atas sifat dan karekter anak, dimana
nilai-nilai kesopanan,agama,maupun hukum sudah terabaikan ?.Menyikapi sifat dan
karekter anak saat ini yang jauh sekali berubah
tentunya kita tidak dapat menyalahkan siapa yang benar dan siapa yang
salah dalam hal ini .Semua ini terpacu pada adanya dampak pada ubahan ataupun
perubahan zaman yang kita inginkan .Bukankah kita menginginkan adanya kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi di semua lini kehidupan, baik di
kota maupun di pelosok negeri kita .
Peran guru sebagai lembaga
pendidikan formal ,orang tua ,maupun masyarakat mari kita berintegrasi
,berkolaborasi menyikapi sifat dan karekter anak yang sudah jauh berubah .Di sini
peran guru ( pendidik ) sebagai lembaga pendidikan formal tak ubahnya orang tua
kedua bagi anak . Tidak akan ada artinya bagi kami guru untuk kami menanamkan
nilai-nilai karekter , menempah dan
mendidik anak untuk menciptakan manusia ( human resource ) yang berkualitas
.Mencetak anak yang memiliki sifat dan kepribadian yang tinnggi sehingga
nantinya akan dapat berperan sesuai dengan fungsi dan statusnya di lingkungan
sosial dan kelompoknya masing – masing .
Peran keluarga disini paling
dominan dalam hal ini , karena keluarga adalah media awal dalam membentuk sifat
dan karekter yang ada dalam diri anak
.Bagaimana peran orang tua dalam menanamkan nilai-nilai moral yang nantinya
akan terbentuk ssspada sikap dan prilaku
anak di lingkungan sekolah maupun sosial masyarakat .Sehingga peran kami
sebagai guru ( pendidik ) ,akan lebih mudah menempah, dan mendidik anak dengan
menanamkan nilai-nilai karekter pada sikap dan prilaku anak sehari-hari .
Proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif ,inspiratif ,menyenangkan
,menantang ,memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif seta memberikan
ruang yang cukup untuk berprakarsa ,kreatifitas , dan kemandirian sesuai dengan
bakat ,minat dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik .Kondisi
seperti itu ,hanya mungkin dan hanya kita berharap dari sosok guru yang
memiliki komitmen dalam pencarian bentuk karekter ( formulasi ) dalam diri anak
,yang nantinya akan berdampak pada implementasi anak pada sikap dan prilaku
anak sehari-hari sesuai dengan
nilai-nilai karekter yang kita tanam sejak dini .
Mengetahui Sumbawa
, 27 Desember 2012
Kepala SMPN 3 Sumbawa Besar
Peserta MGMP Seni
Budaya
ABD.MAJID .A , S.Pd
RITA SUSANTI ,
S.Pd
NIP.19531209 197903 1 010
NIP.19791122 201001 2 015
Komentar
Posting Komentar